Tiga pasang 'Mata Syurga'

Tiga pasang 'Mata Syurga'

Selasa, 09 November 2010

Belajar tentang SABAR dari anak ku, Arham ...

Bismillah,

Pagi ini, aku menyesal dan sedih...
telah membuat sedikit 'luka' di hati putera tengah kami, Arham...
Hanya karena ia malas mandi dan tidak mau ke sekolah, sejurus bicara melalui
lisan ku merasa kurang bijak, kata-kata ancaman keluar sudah.
"Astaghfirulloh.."

Sedang jarang sekali, kulihat ia diam sesudahnya.
Menutupi wajah dan mengusap kedua kelopak matanya, seraya manahan air mata
nya yang akan tumpah. Segera, kuusap rambutnya...
Meminta maaf, dan memujuk nya agar jangan menangis lagi.

Hmmm......
Entah apa yang telah membuatnya berubah?
Mungkinkah, karena perkembangan waktu juga usia.
Arham ku tidak biasanya bersedih kalau sedang kumarahi, dia akan berontak
dengan celotehnya yang kufikir ia belum pahami.

Melihat tadi pagi ia yang begitu  sensitif, hatiku pun luluh...

*****


Pagi tadi, memang niat ku akan pergi ke Bank, usai menemani Arham ke sekolah.
Hal yang luar biasa adalah... ketika baru saja akan berangkat dengan motor eyang kung.
Dia sudah berceloteh...."nanti ade sekolah...Ummi pergi ke Bank..."
Eyang Kung pun menambahi, "anak pandai berani masuk kelas sendiri, tidak ditemani  lagi.."
sedang aku, malah bertanya kembali padanya...serasa tidak percaya...
sambil mengulum senyum, hati ku bersorak.

Dan, tiba di TK Arham... kuhantar masih sampai ke dalam kelasnya.
Ku bukakan tas dan menyiapkan alat-alat tulisnya, kemudian kuyakinkan lagi
sambil bertanya padanya..."gak apa kan,de...Ummi tinggal sebentar ke Bank?!"
meski ragu. Dia hanya menganggukkan kepala saja sambil berceloteh...
"tak apalah...ade tulis dengan cik gu.." :)

Subhanallah... sedetik hati ku merasa kehilangan...
tetapi, aku memang sedang mengejar waktu.
Menciumnya dan kuyakinkan kembali bahwa ia anak pandai.
Segera, kupamit dan izin dengan guru kelas nya.

*****

45 menit kemudian...
Tiba di sekolah Arham. Kulihat ia masih menikmati kesendiriannya (tanpa ku) belajar di kelas.
Lepas sekolah, ia pun bercerita... " Ade sudah baca,mii..."

Wah, hati ku semakin 'lepas'... serasa akan mengakhiri ujian membuat diri nya mandiri.
Dan, mengajarkan perlahan tuk mulai menikmati masa-masa sekolah pertamanya di TK.
"Alhamdulillah..."

Meski akhirnya kupahami...
Sebulan menemaninya di kelas, adalah hal yang unik dalam hidup.
Arham memang tidak semandiri abangnya, 'Ammar.
Hingga, sebulan...aku baru bisa sedikit melepaskannya.
Dan, sungguh...ia telah mengajari ku untuk bersabar, dan meminta waktu ku sedikit
tuk menemaninya dikala tiada abang juga adiknya yang kan mengambil perhatiaanku.

*****

"Robbii...aku memohon ampunan Mu...sekiranya diri ini belum seutuhnya mampu
menjalani amanah dari Mu, cintailah kami....bimbinglah kami selalu untuk tetap
berada di jalan-Mu...amiin."

Mencintai selalu ...'Ammar ~ Arham ~ Akram ~ my baby (dalam rahim)

~ DEE'81 ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar