Tiga pasang 'Mata Syurga'

Tiga pasang 'Mata Syurga'

Selasa, 18 Januari 2011

'Partikel-partikel' itu bernama CINTA...


Bismillah...

Adalah 'harta' yang bukan milik ku,

'harta' yang Allah titipkan -mungkin-sebentar saja untuk ku,
'harta' yang amanahnya begitu berat, namun sungguh suatu kenikmatan
saat bersusah payah menjaganya, subhanallah...

Yaa, mereka -anak-anak kami tersayang- lah 'harta' yang saat ini

sedang kami jaga, kami beri dengan sebanyak-banyaknya 'bekal'
tuk dunia terlebih lagi akheratnya.

Dan, kami beri rangkaian 'partikel-partikel'

indah itu bernama CINTA.

 


*****


Bahagia, saat mendengarkan si sulung yang hampir genap ber usia 7 tahun,

melantunkan ayat-ayat suci dengan begitu semangatnya. Ia juga sudah mengetahui
tentang apa itu RUKUN IMAN, sehingga seringkali pertanyaan-pertanyaannya yang 'kritis' menyerang ku ^_^

Betapa ia tak pernah merasa puas dan bosannya, bertanya tentang Allah...

Dan, tak jarang pula ku merasa masih kurang ilmu dalam menjawabnya.


"Ahh, masa-masa 'kritis' yang menyenangkan, Alhamdulillah.."

Sering juga ku mendengar, celotehan nya bak orang dewasa ketika ia menasehati
kedua adiknya, subhanallah...terkadang kata-kata yang ia keluarkan persis dengan apa yang pernah kukatakan. (merasa, smua perbuatan juga kata-kata ku telah terekam banyak di memory nya...). Mengingatkan diri, tuk lebih hati-hati dalam bersikap agar nilai-nilai baik saja
yang dapat terekam olehnya.

Dalam menjalani soalan-soalan akademis, sulung kami lebih mudah tanggap, dia paling suka dengan soalan mathematik, dibanding yang lainnya. Akupun tidak pernah memaksakan agar ia mendapat 'nilai' tertinggi, hanya berharap ia suka dengan semua ilmu dan kelak dapat memanfaatkan ilmu tersebut di 'jalan' yang benar.


Di usianya yang baru kan masuki 7 tahun,

sedikit membuatku ketar-ketir... segala 'bekal' mulai kuperbanyak,
akupun mulai bertambah sibuk dengan mencari 'bekal' tersebut ke  berbagai sumber,
sama seperti dengan Delisa, yang ada dalam Novel nya bang Darwis.
Aku pun berusaha agar sulung  kami segera hafal bacaan2 dalam sholat.

, Meski, awalnya aku sdh sangat bahagia, ketika ia berhasil hafal do'a untuk kami -orangtuanya-. Dan, kubiasakan agar ia membacanya -doa tersebut-selain ayat kursi dan surat 3 Qul sebelum tertidur di malam hari. Kemudian, membiasakan saling mengecup kening dan pipi , indah bukan?


Yaa, indah sekali...
kunamakan semua'partikel-partikel' ini adalah CINTA...


Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(semoga akan banyak doa yang dilantunkan oleh anak-anak kami,amiin)


~Bumi Allah, Dee'81~

Minggu, 16 Januari 2011

Menyiapkan jawaban tentang-Nya

Bismillah,

Dalam hitungan bulan hijriyah, bulan Rabi'ul Awal nanti adalah milad kami berdua.
Aku dan putra sulung kami ; 'Ammar Zulaisar.
Dan, mulai tahun ini pula umur  kami pun bertambah.
Selesai 'menikmati' masa-masa nya menjadi raja, kini ia kan menjadi 'tawanan' kami.

Dan,seperti waktu itu...
Banyak pertanyaan nya yang sangat cerdas,
mengenai Sang Khalik, masyaAllah...
Dalam waktu singkat ku hanya mampu menjawab terbatas,


Maafkan ummi yang asih kurang ilmu tentang Nya,
saat ini ummi sungguh-sungguh belajar,doakan ya sayang...
terimakasih tuk semua celotehan mu mengenai-Nya;

"Apakah Allah lebih kuat dari NabiDaud,mii..?"
(seusai menyimak VCD ttg Nabi Daud)

"Allah gak bohong kan,mau belikan abang bola?"
(Ketika,kujelaskan jika ingin sesuatu,minta saja pada Allah..)

"Mana suara Allah...??"
 (ketika kuceritakan bahwa janji Allah itu benar)



*****

Pe er ini kan selalu bertambah....

~Bumi Allah, Selangor Darul Ehsan~

*Dee 1981*

Jumat, 07 Januari 2011

Kolaborasi 3 CINTA ^_^

Bismillah,


Ahh, bahagianya hati ummi!
Melihat ketiga 'calon mujahid' nya nampak begitu manis...
Saling bekerjasama, bermain & tertawa bersama.


Subhannalah walhamdulillah! ^_^
Next, cerita selanjutnya menyusul yaah...(insyaAllah)





Kajang city, 2011

*Dee 1981*

Selasa, 04 Januari 2011

'Malaikat-malaikat' kecil, Cinta kami...

Bismillah,

Usia kehamilan ku sudah masuki 38 minggu. Dan, belum ada tanda-tanda kapan si kecil akan hadir.
Seperti kehamilan ke-3, keluhan menjelang bersalin adalah ... kaki sebelah kiri ku agak sedikit bermasalah,
susah dan sedikit sakit tuk diajak bergerak, apalagi kalau sudah lama berdiri, tentunya akan terasa sangat sakit sakit sekali.

Namun, disela-sela kesibukan, kepayahan menjaga ketiga jagoan cilik kami juga mengurus rumah tanpa khodimat. Kasih sayang Allah luar biasa, tercurah pada kami. Subhanallah..walhamdulillah!

Seperti apa yang terjadi beberapa hari belakangan ini, ternyata bukan hanya abang ngah (putra kedua kami), tetapi abang long (putra sulung kami) juga ikut berjibaku, berperan layaknya pengawal diri ku saat-saat seperti sekarang ini. Memperhatikannya, hatiku terpaku... hingga bukan hanya senyum yang menghiasi wajahku, melainkan air mata juga turut menemani. Sebuah linangan air mata kebahagiaan tentunya...

Hal-hal yang membuatku sangat terharu diantaranya yaitu ;
ketika angah (abang ngah) mau membagi dua roti yang baru saja ia buat dengan memakai selai strawberry, dengan along (abang long) nya, dan ternyata adiknya Akram merengek padanya meminta potongan setengah roti yang ada padanya, ternyata dengan ringan langkah, angah segera turun kelantai bawah, dan lanjut membuatkan roti beserta isinya tuk Akram. (ini cerita dari abiy, sebagai saksi mata ^_^)

Sedang ketika hari, kaki kiri ku merasa sangat susah dan agak sakit tuk digerakkan, sedang sang abiy sedang ada urusan keluar rumah dan cukup lama juga. Sedang, putra ketiga kami tak juga mau diam, merengek sambil meminta sesuatu, sambil ucapkan "mii...bi..." , aku pun terbangun. Angah yang sangat perhatiaan, langsung menghampiri ku, dan kukatakan padanya " Tolong jaga adik,nak..ummi kurang sehat..", ia pun langsung berlari ke arah adiknya, terdengar dari kamarku ia mengatakan..." Abiy sedang pergi..ummi sedang sakit ...Akrom nak ape?", ohh..subhanallah (hatiku bersyukur).

Dan, sehariaan itu kuperhatikan dari balik kamar.. angah menjaga serta menuntun adiknya ketika mau ke tandas (kamar mandi) saat mau kencing, menghantar Akram tuk cuci tangan serta mengelap lantai ketika Akram menumpahkan air, aku pun tau semua itu.. karena setelah ia kerjakan semua hal tersebut angah selalu melapor padaku, tanpa bebanan ia lakukan semua itu. Subhanallah...

"Di mana along (anakku 'Ammar) saat angah sibuk mengurus adiknya??"

Hmm.. yaa, awalnya aku juga cukup kesal padanya, beberapa kali ku coba menarik perhatiaan agar melihat keadaan ku yang kurang sehat, dan memperhatikan kedua adiknya. Ternyata, sampai abiy datang ia tetap cuek, ohh..masyaAllah..
 

*****




Sore menjelang malam, suatu perubahan terjadi...
Along (putra sulung kami) mulai berubah, kekesalan ku mulai pudar. Ternyata, di balik kecuekan nya tadi pagi hingga sore berangsur 'pulih' :) .Anehnya tanpa aku meminta perhatiaan darinya lagi, semua ia lakukan dengan segera. Seperti mengambilkan adiknya air minum ketika merengek kehausan. Sedang, ketika ku benar-benar kepayahan juga, ia sedia mengejar-ngejar adiknya Akrom untuk membuka celananya agar mau kencing di tandas, karena memang Akram baru saja belajar 'toilet trainning'.

Alhamdulillah, kaki kiri ku pun mulai berkurang rasa sakitnya, sedikit-sedikit mulai bisa kugerakkan. Keadaan rumah pun cukup terkendali hari ini, aman. ^_^ karena ketiganya tidak ada yang saling berebut mainan ataupun teriak-teriak, menangis karena sesuatu. Sungguh, luar biasa kasih sayang Allah!
Ku yakin semua ini adalah pertolongan Allah, ketiga anak ku nampak begitu manis bagaikan 'malaikat' kecil yang Allah turunkan tuk menjaga ku ketika sakit hari ini.

Hmm, lalu bagaimana dengan esok hari, lusa dan seterusnya??
Ahh, aku hanya akan selalu bersyukur tuk semua yang Allah anugerahkan, bagiku dengan bersyukur tentu Allah kan menambah nikmat-Nya bukan?! Amiin


~ Catatan rasa syukur-ku, ibu ketiga putra (tanpa khodimat) ^_^ ~
Kajang City, Selangor DE.

*Dee 1981*





Minggu, 02 Januari 2011

Tragedi Bola, part one.

Bismillah,

Rasanya tanpa harus melihat pertandingan sepak bola pun, fitrah mereka sudah menyukai sebuah benda yang bernama BOLA.




Tentang tragedi BOLA yang terjadi hampir seringkali, adalah perebutan tuk miliki sebuah bola.

Ketika bola itu ada yang terjadi adalah keriuhan di 'rumah syurga' kami bagaikan lapangan sepak bola. ^_^

Hmm, lalu.. apakah aku harus melantangkan suara tuk mendiamkan suasana? jawabannya, tentu saja tidak mungkin bisa. Ataukah aku kan memberi 'kartu kuning' juga 'merah' jika sesuatu hal terjadi didalam rumah ?
contoh ; ada yang akhirnya terjatuh karena kaki nya tersandung bola, atau akhirnya salah satu diantara mereka menangis karena ingin sekali mendapatkan bola?? atau mungkinkah aku ikut bermain menjadi supporter atau bahkan keeper bagi mereka?? ^_^

Ya, ya... jawabannya sekali lagi juga TIDAK MUNGKIN.

Untuk itu biasanya aku sudah biasa membiarkan mereka bermain sepuasnya dengan menjaga suasana agar tetap 'aman' dan terkendali, suasana ruang tamu kami yang cukup lapang bak sebuah lapangan mini, memang sudah tersedia apa adanya tanpa banyak pernak-pernik yang membuat mereka bisa berlari-lari mengejar bola. Meskipun agak-agak sport jantung, aku masih selalu waspada bagaikan wasit yang cukup memberi mereka 'aba-aba' juga senyuman semangat. Kadang lucu juga kalau melihat sang abiy (ayahnya anak-anak), bukan ikut mengamankan suasana malahan ikut serta sebagai pemain. (yg ada aku hanya bisa ketawa kecil dan menggelengkan kepala).


Dan, waktu tidak terasa pula...
membuatku ingin sekali menuliskan tentang ini semua,
karena, lagi-lagi.. Allah memberikan 'amanah' kepada kami seorang anak lelaki,yg masih ada dalam rahiim-ku, menanti detik-detik kebersamaannya.

Dan, aku kembali harus menyiapkan 'bekal'
sebagai ummi (ibu) yang tidak lagi harus berteriak-teriak menghabiskan energi tuk memberhentikan kesukaan mereka tuk berebut bola, seperti hal nya baru miliki dua putra. Melainkan, adalah... aku pun harus siap ikut serta dalam 'tragedi-tragedi' bola selanjutnya, hingga aku benar-benar menjadi bagian dari mereka.


~Hanya ingin menuliskan sebuah keceriaan yang terjadi di dalam 'rumah syurga' kami. ~
Kajang, Selangor Darul Ehsan.
2 January 2011

* Dee1981*

Selasa, 09 November 2010

Belajar tentang SABAR dari anak ku, Arham ...

Bismillah,

Pagi ini, aku menyesal dan sedih...
telah membuat sedikit 'luka' di hati putera tengah kami, Arham...
Hanya karena ia malas mandi dan tidak mau ke sekolah, sejurus bicara melalui
lisan ku merasa kurang bijak, kata-kata ancaman keluar sudah.
"Astaghfirulloh.."

Sedang jarang sekali, kulihat ia diam sesudahnya.
Menutupi wajah dan mengusap kedua kelopak matanya, seraya manahan air mata
nya yang akan tumpah. Segera, kuusap rambutnya...
Meminta maaf, dan memujuk nya agar jangan menangis lagi.

Hmmm......
Entah apa yang telah membuatnya berubah?
Mungkinkah, karena perkembangan waktu juga usia.
Arham ku tidak biasanya bersedih kalau sedang kumarahi, dia akan berontak
dengan celotehnya yang kufikir ia belum pahami.

Melihat tadi pagi ia yang begitu  sensitif, hatiku pun luluh...

*****


Pagi tadi, memang niat ku akan pergi ke Bank, usai menemani Arham ke sekolah.
Hal yang luar biasa adalah... ketika baru saja akan berangkat dengan motor eyang kung.
Dia sudah berceloteh...."nanti ade sekolah...Ummi pergi ke Bank..."
Eyang Kung pun menambahi, "anak pandai berani masuk kelas sendiri, tidak ditemani  lagi.."
sedang aku, malah bertanya kembali padanya...serasa tidak percaya...
sambil mengulum senyum, hati ku bersorak.

Dan, tiba di TK Arham... kuhantar masih sampai ke dalam kelasnya.
Ku bukakan tas dan menyiapkan alat-alat tulisnya, kemudian kuyakinkan lagi
sambil bertanya padanya..."gak apa kan,de...Ummi tinggal sebentar ke Bank?!"
meski ragu. Dia hanya menganggukkan kepala saja sambil berceloteh...
"tak apalah...ade tulis dengan cik gu.." :)

Subhanallah... sedetik hati ku merasa kehilangan...
tetapi, aku memang sedang mengejar waktu.
Menciumnya dan kuyakinkan kembali bahwa ia anak pandai.
Segera, kupamit dan izin dengan guru kelas nya.

*****

45 menit kemudian...
Tiba di sekolah Arham. Kulihat ia masih menikmati kesendiriannya (tanpa ku) belajar di kelas.
Lepas sekolah, ia pun bercerita... " Ade sudah baca,mii..."

Wah, hati ku semakin 'lepas'... serasa akan mengakhiri ujian membuat diri nya mandiri.
Dan, mengajarkan perlahan tuk mulai menikmati masa-masa sekolah pertamanya di TK.
"Alhamdulillah..."

Meski akhirnya kupahami...
Sebulan menemaninya di kelas, adalah hal yang unik dalam hidup.
Arham memang tidak semandiri abangnya, 'Ammar.
Hingga, sebulan...aku baru bisa sedikit melepaskannya.
Dan, sungguh...ia telah mengajari ku untuk bersabar, dan meminta waktu ku sedikit
tuk menemaninya dikala tiada abang juga adiknya yang kan mengambil perhatiaanku.

*****

"Robbii...aku memohon ampunan Mu...sekiranya diri ini belum seutuhnya mampu
menjalani amanah dari Mu, cintailah kami....bimbinglah kami selalu untuk tetap
berada di jalan-Mu...amiin."

Mencintai selalu ...'Ammar ~ Arham ~ Akram ~ my baby (dalam rahim)

~ DEE'81 ~

Sabtu, 06 November 2010

Celoteh 3 jagoan, menanti adik bayi...

Bismillah,

InsyaAllah, bulan ini memasuki usia 7 bulan kehamilanku.
Malam itu, bersama ketiga jagoan ku, kami bermain sambil tukar cerita...

Si sulung kami, 'Ammar... sudah pandai ber argumen dan nyambung kalau diajak ngobrol.
Sedang si tengah,Arham... paling sering bercerita dan bicara sesuai imaginasinya. ^_^
Lalu, Akrom... hanya bisa ikut-ikutan nada bicara kedua abangnya,hehehe...